Kiat Menulis Komedi (By: Raditya Dika)
Oke, kita mulai dengan Kiat Menulis Komedi (By: Raditya Dika).
Berikut ini adalah re-post dari postingan Raditya Dika tentang kiat menulis komedi dan apa itu stand up comedy, yang udah sedikit diedit sama Gue. Check this out!
Gue berpikir tiap org yg mau nulis komedi paling ga harus paham dulu stand up comedy dan bagaimana jokes dikonstruksikan didalamnya. Bagi yg blom tau, stand up comedy adalah salah satu bentuk melawak dgn cara bicara sendirian di depan orang banyak. Stand up comedy bisa dibilang semacam monolog,
namun dengan struktur lebih rapih, lebih fast-paced, dan (biasanya) lebih singkat. Seperti apa stand up comedy? Ya liat aja, udah banyak ko videonya :p. Perhatiin, ini dasar komedi. Stand up comedy sebenarnya muncul dari Inggris pada abad ke 18 – 19, namun mendapat popularitas yang cepat dari perkembangannya di US. Orang yg melakukan stand up comedy disebut sebagai juga “comic”, satu kesatuan lawakan = “set” dan masing2 jokes = “bits”.
Isi lawakan dlm stand up comedy macem2, biasanya bercerita tentang observasi dan pengalaman pribadi sang komedian. Masing2 komedian/comics punya ciri khasnya sendiri, George Carlin misalnya lebih ke menggerutu dan sering nyerempet ke religi. Jerry Seinfeld lebih “bersih” tanpa sumpah serapah, sebaliknya Richard Pryor isinya menyumpah dan mengumpat2. Dave Chappelle berbicara ttg org kulit hitam, Margareth Cho bicara tentang politik dan perempuan, Ellen DeGeneres ttg kehidupan modern. Yang keren Robin Williams, banyak org bilang stand up comedy dia semuanya improv dan tidak dihafalkan.. On the spot lawakannya keluar! Mitch Hedberg jokesnya “one-liner” yaitu hanya sekalimat2, sedangkan Mitch Fatel lebih ke arah seks. Masih banyak yg lain. Semua komedian tadi ada di youtube, bisa liat sendiri..
Pahami gmn stand up comedian ini menyalurkan “persona” mrk menjadi lawakan.. Oke, sekarang pertanyaannya: knp stand up comedy harus dipahami oleh seorang penulis komedi? Kan mediumnya berbeda? Karena eh karena. Stand up comedy membantu kita memahami anatomi paling dasar dari sebuah lelucon yaitu SETUP dan PUNCHLINE. Ini luar biasa penting..Set-up = bagian yg tidak lucu, sedangkan punchline = bagian yg lucu. Ini adalah kerangka dasar sebuah jokes. Contohnya begini..
Berikut adalah jokes Mitch Hedberg yg akan digunakan sbg contoh, yg dia katakan pada saat stand up comedy dalam CD Mitch All Together: Jokes-nya adalah: “My fake plants died because I did not pretend to water them.” – Mitch Hedberg Setup dari jokes tadi adalah: “my fake plants died”, sedangkan punchline = “because I did not pretend to water them”.. Ada twist yg membuat kita ketawa pada punchline tersebut. Kita “dibelokkan” oleh punchline-nya, seperti ditonjok
(makanya namanya punch).
Semua komedian pake struktur ini. Ada yang setupnya panjang, kadang ada yang cuma dua kata, tp konstruksinya sama: Setup – Punchline! Dane Cook contoh stand up comedian yg dikritik karena jokes2nya gak punya punchline, hanya memainkan ekspresi muka dan kata2 kasar.
Gue sendiri dalam menulis, satu paragraf biasanya terdiri dari 3 kalimat setup yang diiringi dgn punchline. Lama2 intuitif kok.. Kalau kita tahu tentang setup dan punchline yg dipake oleh standup comedian, lalu apa gunanya dalam menulis komedi? Dalam mengkonstruksi kalimat dalam sebuah tulisan komedik, kita pake cara stand up comedia: berusaha mencari set up sebanyak mungkin..Pengalaman kita, yg sedih, yg nakutin, yg bikin sakit hati, itu semua tambang emas setup, dan PASTI bisa dicari puchline-nya, asal jeli. Setelah setup ketemu, kita baru berpikir apa punchline-nya? Komedian2 bisa berminggu2 mencari punchline yang pas..
Banyak komedian yg nulis stand up comedy-nya ke buku.. Bisa kita otopsi jokes2 mereka.
Ini latihan yang baik untuk belajar nulis jokes. Jerry Seinfeld menulis Seinlanguage, George Carlin menulis Brain Droppings, Tim Allen dgn I’m Not Really Here.. Lalu masih banyak lagi..Yang agak beda Ellen DeGeneres, dia menulis My Point Is And I do Have One dengan cara mengembangkan sets yang dia punya menjadi prosa..Kalau udah jago, kita bisa buat dialog jadi sebuah punchline. Atau buat set-up panjang dalam bentuk adegan visual.. Bisa jadi macem2..
Nah, next time mau nulis blog yg komedik, novel yg komedik, cari ritme-nya: bisa 2 kalimat 1 punchline, bisa 1 paragraf 1 punchline..Intinya, dasar komedi = SETUP dan PUNCHLINE yg baik. Banyak2 bedah jokes standup comedian, lalu praktekkan sendiri dlm tulisan..Jokes dalam tulisan harus asosiatif (dgn setup-punchline), bukan slapstick kayak tulisan “gue jatoh dr
tangga”.. Kenapa? Karena dgn jokes yg asosiatif akan membuat pembaca berpikir sendiri sebelum tertawa, jatuhnya lebih memuaskan buat pembaca.
Membaca adalah proses discovery, lelucon yg kita tulis jg harus memberikan itu buat pembaca, ada sense of discovery-nya.
Udah ah segitu doang. :D
Berikut ini adalah re-post dari postingan Raditya Dika tentang kiat menulis komedi dan apa itu stand up comedy, yang udah sedikit diedit sama Gue. Check this out!
Gue berpikir tiap org yg mau nulis komedi paling ga harus paham dulu stand up comedy dan bagaimana jokes dikonstruksikan didalamnya. Bagi yg blom tau, stand up comedy adalah salah satu bentuk melawak dgn cara bicara sendirian di depan orang banyak. Stand up comedy bisa dibilang semacam monolog,
namun dengan struktur lebih rapih, lebih fast-paced, dan (biasanya) lebih singkat. Seperti apa stand up comedy? Ya liat aja, udah banyak ko videonya :p. Perhatiin, ini dasar komedi. Stand up comedy sebenarnya muncul dari Inggris pada abad ke 18 – 19, namun mendapat popularitas yang cepat dari perkembangannya di US. Orang yg melakukan stand up comedy disebut sebagai juga “comic”, satu kesatuan lawakan = “set” dan masing2 jokes = “bits”.
Isi lawakan dlm stand up comedy macem2, biasanya bercerita tentang observasi dan pengalaman pribadi sang komedian. Masing2 komedian/comics punya ciri khasnya sendiri, George Carlin misalnya lebih ke menggerutu dan sering nyerempet ke religi. Jerry Seinfeld lebih “bersih” tanpa sumpah serapah, sebaliknya Richard Pryor isinya menyumpah dan mengumpat2. Dave Chappelle berbicara ttg org kulit hitam, Margareth Cho bicara tentang politik dan perempuan, Ellen DeGeneres ttg kehidupan modern. Yang keren Robin Williams, banyak org bilang stand up comedy dia semuanya improv dan tidak dihafalkan.. On the spot lawakannya keluar! Mitch Hedberg jokesnya “one-liner” yaitu hanya sekalimat2, sedangkan Mitch Fatel lebih ke arah seks. Masih banyak yg lain. Semua komedian tadi ada di youtube, bisa liat sendiri..
Pahami gmn stand up comedian ini menyalurkan “persona” mrk menjadi lawakan.. Oke, sekarang pertanyaannya: knp stand up comedy harus dipahami oleh seorang penulis komedi? Kan mediumnya berbeda? Karena eh karena. Stand up comedy membantu kita memahami anatomi paling dasar dari sebuah lelucon yaitu SETUP dan PUNCHLINE. Ini luar biasa penting..Set-up = bagian yg tidak lucu, sedangkan punchline = bagian yg lucu. Ini adalah kerangka dasar sebuah jokes. Contohnya begini..
Berikut adalah jokes Mitch Hedberg yg akan digunakan sbg contoh, yg dia katakan pada saat stand up comedy dalam CD Mitch All Together: Jokes-nya adalah: “My fake plants died because I did not pretend to water them.” – Mitch Hedberg Setup dari jokes tadi adalah: “my fake plants died”, sedangkan punchline = “because I did not pretend to water them”.. Ada twist yg membuat kita ketawa pada punchline tersebut. Kita “dibelokkan” oleh punchline-nya, seperti ditonjok
(makanya namanya punch).
Semua komedian pake struktur ini. Ada yang setupnya panjang, kadang ada yang cuma dua kata, tp konstruksinya sama: Setup – Punchline! Dane Cook contoh stand up comedian yg dikritik karena jokes2nya gak punya punchline, hanya memainkan ekspresi muka dan kata2 kasar.
Gue sendiri dalam menulis, satu paragraf biasanya terdiri dari 3 kalimat setup yang diiringi dgn punchline. Lama2 intuitif kok.. Kalau kita tahu tentang setup dan punchline yg dipake oleh standup comedian, lalu apa gunanya dalam menulis komedi? Dalam mengkonstruksi kalimat dalam sebuah tulisan komedik, kita pake cara stand up comedia: berusaha mencari set up sebanyak mungkin..Pengalaman kita, yg sedih, yg nakutin, yg bikin sakit hati, itu semua tambang emas setup, dan PASTI bisa dicari puchline-nya, asal jeli. Setelah setup ketemu, kita baru berpikir apa punchline-nya? Komedian2 bisa berminggu2 mencari punchline yang pas..
Banyak komedian yg nulis stand up comedy-nya ke buku.. Bisa kita otopsi jokes2 mereka.
Ini latihan yang baik untuk belajar nulis jokes. Jerry Seinfeld menulis Seinlanguage, George Carlin menulis Brain Droppings, Tim Allen dgn I’m Not Really Here.. Lalu masih banyak lagi..Yang agak beda Ellen DeGeneres, dia menulis My Point Is And I do Have One dengan cara mengembangkan sets yang dia punya menjadi prosa..Kalau udah jago, kita bisa buat dialog jadi sebuah punchline. Atau buat set-up panjang dalam bentuk adegan visual.. Bisa jadi macem2..
Nah, next time mau nulis blog yg komedik, novel yg komedik, cari ritme-nya: bisa 2 kalimat 1 punchline, bisa 1 paragraf 1 punchline..Intinya, dasar komedi = SETUP dan PUNCHLINE yg baik. Banyak2 bedah jokes standup comedian, lalu praktekkan sendiri dlm tulisan..Jokes dalam tulisan harus asosiatif (dgn setup-punchline), bukan slapstick kayak tulisan “gue jatoh dr
tangga”.. Kenapa? Karena dgn jokes yg asosiatif akan membuat pembaca berpikir sendiri sebelum tertawa, jatuhnya lebih memuaskan buat pembaca.
Membaca adalah proses discovery, lelucon yg kita tulis jg harus memberikan itu buat pembaca, ada sense of discovery-nya.
Udah ah segitu doang. :D
0 komentar:
Posting Komentar